modulajarku.com – Bayangkan seorang anak kecil yang pertama kali memegang kuas, mencelupkannya ke warna merah cerah, lalu menorehkannya ke kertas putih. Momen sederhana itu sering kali menjadi pintu pertama bagi dunia imajinasi dan ekspresi diri.
di sinilah seni rupa memainkan peran penting: bukan sekadar melatih kemampuan menggambar, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, empati visual, dan pemahaman estetika sejak dini.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pembelajaran seni rupa di kelas 1 SD/MI diarahkan agar anak-anak dapat mengekspresikan perasaan dan gagasan melalui bentuk visual.
Namun, untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna, dibutuhkan pendekatan baru yang tidak hanya fokus pada hasil karya, tetapi juga pada proses berpikir di baliknya. Di sinilah konsep Deep Learning hadir sebagai solusi pembelajaran abad ke-21.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 1 SD/MI, di bawah ini kami sediakan selengkap mungkin. Jika membutuhkan, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan:
SEMESTER 1
SEMESTER 2
Deep Learning bukan hanya istilah dalam dunia kecerdasan buatan. Dalam pendidikan, istilah ini menggambarkan pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, memahami konsep mendalam, dan mengaitkan pengalaman belajar dengan kehidupan nyata.
Dalam konteks seni rupa, Deep Learning menekankan pada tiga aspek utama:
Pendekatan ini sangat sejalan dengan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026, yang menekankan pengembangan kompetensi, karakter, dan literasi seni melalui proses eksploratif.
Agar modul ajar ini efektif dan mudah digunakan guru, komponennya harus disusun secara sistematis. Berikut struktur yang direkomendasikan untuk Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 berbasis Deep Learning sesuai CP 2025/2026:
Berisi informasi dasar seperti satuan pendidikan, mata pelajaran (Seni Rupa), kelas (1 SD/MI), semester, dan alokasi waktu.
Capaian pembelajaran untuk Seni Rupa kelas 1 menitikberatkan pada kemampuan siswa mengenali dan mengeksplorasi unsur visual, serta mengekspresikan ide secara sederhana. Misalnya:
“Siswa dapat menciptakan karya visual sederhana berdasarkan pengamatan terhadap lingkungan sekitar.”
Tujuan ini dikaitkan dengan kompetensi spesifik. Contoh:
Anak tidak hanya menggambar, tetapi belajar mengenali bentuk, pola, dan warna yang mereka jumpai di dunia nyata. Modul Deep Learning membantu mereka menemukan hubungan antara apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan.
Pertanyaan seperti:
Kegiatan dirancang berlapis, seperti proses “deep learning” pada otak manusia: mengamati, mengeksplorasi, mencipta, dan merefleksikan.
Asesmen bersifat formatif dan sumatif. Guru menilai berdasarkan tiga aspek: proses, hasil karya, dan refleksi siswa.
Salah satu aspek menarik dari Modul Deep Learning adalah pemanfaatan teknologi pendidikan. Guru bisa menggunakan aplikasi digital sederhana seperti:
Selain meningkatkan keterlibatan siswa, pendekatan ini juga membantu anak memahami bahwa seni tidak terbatas pada kertas dan kuas. Dunia digital bisa menjadi kanvas baru yang tak terbatas.
Untuk guru, penggunaan teknologi juga membantu dokumentasi proses belajar dan mempermudah evaluasi. Modul berbasis deep learning ini menggabungkan kreativitas analog dan digital secara harmonis.
Mari kita lihat contoh penerapan dalam kelas nyata:
Tema: Warna di Sekitarku
Capaian: Siswa dapat mengenali dan menggunakan warna primer dan sekunder.
Kegiatan:
Pendekatan seperti ini melibatkan aspek sensorik, emosional, dan kognitif, yang semuanya merupakan ciri khas deep learning.
Modul Ajar Seni Rupa berbasis Deep Learning mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, terutama pada dimensi:
Sesuai CP 2025/2026, modul ini tidak lagi fokus pada “hasil akhir yang bagus”, tetapi pada proses berpikir kreatif dan reflektif yang menumbuhkan karakter.
Bagi guru yang ingin menerapkan modul ini, situs seperti modulajarku.com menyediakan berbagai contoh modul ajar yang bisa diunduh dan disesuaikan.
Modul disertai panduan asesmen, contoh rubrik penilaian, serta ide kegiatan kreatif berbasis eksplorasi lingkungan. Guru juga bisa menemukan inspirasi dari Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1–12 untuk melanjutkan kesinambungan belajar.
Seni rupa bukan sekadar kegiatan menggambar di kertas. Ia adalah media untuk melatih empati, logika visual, dan kreativitas anak sejak usia dini.
Melalui Modul Ajar (RPP) Deep Learning Seni Rupa Kelas 1 SD/MI Sesuai CP 2025/2026, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang penuh makna di mana setiap warna, garis, dan bentuk menjadi bagian dari perjalanan berpikir anak.
Seni rupa adalah cermin dari batin anak. Dan dengan pendekatan deep learning, guru membantu mereka menemukan bukan hanya cara menggambar, tetapi juga cara memahami dunia melalui warna dan bentuk.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.