Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kelas 7 SMP/MTs

modulajarku.com – Modul ajar Deep Learning Prakarya kelas 7 adalah panduan lengkap yang dirancang untuk membantu guru SMP/MTs mengajarkan mata pelajaran Prakarya dengan pendekatan berbasis proyek (project-based learning).

Modul ini disusun selaras dengan Kurikulum Merdeka, sehingga mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu menghasilkan produk nyata.

Deep Learning di sini bukan hanya tentang teknologi kecerdasan buatan, tetapi tentang pembelajaran mendalam.

Siswa tidak hanya menerima teori, tetapi juga memahami proses, menguji ide, dan menciptakan karya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Download contoh Modul Ajar Prakarya Kelas 7 SMP/MTs

Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Prakarya untuk Kelas 7 SMP/MTs, di bawah ini kami sediakan selengkap mungkin. Jika membutuhkan, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan:

• Prakarya Kerajinan ( DOWNLOAD )
• Prakarya Rekayasa ( DOWNLOAD )
• Prakarya Budidaya ( DOWNLOAD )
• Prakarya Pengolahan ( DOWNLOAD )

Tujuan Modul Ajar Prakarya Kelas 7

Tujuan utama modul ajar ini adalah menciptakan pengalaman belajar yang:

• Mendorong siswa aktif berkreasi melalui praktik langsung
• Mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kewirausahaan
• Mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi
• Menumbuhkan rasa percaya diri melalui hasil karya yang bisa dipamerkan

Dengan demikian, pembelajaran Prakarya tidak lagi sekadar membuat kerajinan, tetapi menjadi sarana eksplorasi ide dan inovasi.

Struktur Modul Ajar

Modul ajar Deep Learning Prakarya dirancang dengan beberapa komponen penting yang memudahkan guru:

1. Capaian Pembelajaran

Berisi kompetensi yang harus dicapai siswa di akhir pembelajaran, seperti kemampuan membuat produk kerajinan berbasis bahan lokal atau menghasilkan olahan makanan sederhana.

2. Tujuan Pembelajaran

Dirumuskan secara spesifik dan terukur, misalnya:

• Siswa mampu menjelaskan prinsip keamanan pangan
• Siswa mampu membuat produk daur ulang dari bahan bekas

3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Memberikan urutan pembelajaran yang logis dan terstruktur, membantu guru mengatur waktu dan fokus kegiatan belajar.

4. Aktivitas Pembelajaran

Menggunakan model pembelajaran aktif seperti Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Discovery Learning. Misalnya, siswa diajak merancang proyek pembuatan sabun ramah lingkungan dari minyak jelantah.

5. Asesmen

Terdapat panduan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Guru dapat menggunakan rubrik penilaian sehingga lebih objektif dan transparan.

Contoh Proyek dalam Modul Ajar

Salah satu proyek menarik yang bisa digunakan dalam pembelajaran adalah pembuatan produk daur ulang. Misalnya, siswa diminta membuat tempat pensil dari botol plastik bekas.

Langkah-langkah proyek:

1. Mengidentifikasi masalah sampah plastik di sekitar sekolah
2. Merancang solusi dalam bentuk produk kreatif
3. Mengumpulkan bahan, memotong, dan merakit produk
4. Menguji kekuatan produk
5. Menyajikan hasil karya dalam pameran sekolah

Pendekatan ini mengajarkan siswa tanggung jawab sosial sekaligus keterampilan teknis.

Tips Menggunakan Modul Ajar Deep Learning Prakarya

Agar pembelajaran lebih efektif, guru bisa mencoba tips berikut:

• Mengajak siswa berdiskusi tentang masalah nyata di lingkungan
• Memberikan kebebasan siswa memilih proyek sesuai minat
• Mengintegrasikan teknologi sederhana seperti video tutorial
• Mengadakan sesi presentasi hasil karya untuk melatih public speaking
• Menghubungkan pembelajaran dengan kegiatan kewirausahaan mini

Mengapa Modul Ini Penting?

Modul ajar ini membantu guru menyiapkan pembelajaran yang kreatif, terstruktur, dan sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka. Dengan modul ini, siswa lebih antusias belajar karena mereka melihat hasil nyata dari usaha mereka.

Selain itu, guru lebih mudah merancang asesmen autentik dan mendokumentasikan capaian pembelajaran.

Modul Ajar Deep Learning Prakarya kelas 7 SMP/MTs adalah panduan strategis untuk guru dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif dan bermakna.

Dengan pendekatan proyek, siswa tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga memahami konsep di baliknya dan mengembangkan soft skill yang bermanfaat di masa depan.

Pembelajaran prakarya akan terasa lebih hidup jika guru mengintegrasikan teknologi, mendorong kolaborasi, dan memberikan ruang bagi siswa untuk berinovasi.