modulajarku.com – Pernahkah Anda membayangkan suasana kelas Bahasa Indonesia yang penuh semangat, di mana anak-anak bukan hanya membaca cerita tetapi juga menganalisis maknanya dengan bantuan kecerdasan buatan (AI)?
Inilah semangat baru dari perangkat ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk Kelas 4 SD/MI dalam Kurikulum Merdeka versi Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026.
Pendekatan deep learning di sini bukan hanya soal teknologi komputer, melainkan cara berpikir mendalam belajar memahami, menganalisis, dan mengaitkan informasi secara kritis.
Dengan perangkat ajar ini, guru tidak hanya mengajarkan membaca dan menulis, tetapi juga melatih siswa berpikir reflektif dan komunikatif.
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas 4 SD/MI silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Bahasa Indonesia bukan sekadar mata pelajaran, tetapi sarana utama membangun kemampuan berpikir dan berkomunikasi. Menurut hasil riset PISA (Programme for International Student Assessment), kemampuan literasi membaca di Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara OECD.
Tantangan ini menunjukkan bahwa siswa perlu belajar bukan hanya “membaca teks”, tetapi juga “memahami makna di balik teks”.
Pendekatan deep learning menjawab kebutuhan ini. Melalui kegiatan eksploratif, diskusi mendalam, dan pemanfaatan teknologi, siswa dilatih untuk:
Pendekatan ini juga selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka, yang berfokus pada pembelajaran berdiferensiasi dan menumbuhkan profil Pelajar Pancasila: berpikir kritis, kreatif, mandiri, gotong royong, beriman, dan bernalar ilmiah.
Dalam CP 2025/2026, fokus pembelajaran Bahasa Indonesia di fase B (kelas 3–4) adalah kemampuan memahami teks dan mengekspresikan ide secara logis dan terstruktur. Beberapa capaian penting meliputi:
Perangkat ajar deep learning membantu guru mencapai capaian ini dengan pendekatan terintegrasi berbasis proyek, refleksi, dan eksplorasi digital.
Agar mudah diterapkan, perangkat ajar ini dirancang mengikuti prinsip Universal Design for Learning (UDL) yang menekankan fleksibilitas, kemandirian, dan keberagaman cara belajar. Struktur utama perangkat ajar meliputi:
Identitas Perangkat Ajar
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami isi teks naratif dan menulis ulang cerita dengan gaya bahasa sendiri, menggunakan teknologi digital untuk memperkaya isi dan bentuk penyajian.
Kegiatan Pembelajaran Deep Learning
Pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan:
a. Eksplorasi
Guru membuka pelajaran dengan cerita interaktif atau video pendek. Misalnya, kisah legenda lokal seperti “Asal Usul Danau Toba”. Siswa mendiskusikan makna moral dari cerita tersebut dengan bantuan aplikasi mind map digital.
b. Elaborasi dan Analisis
Siswa dibimbing untuk menganalisis struktur teks (orientasi, komplikasi, resolusi) menggunakan diagram digital atau aplikasi edukatif seperti Canva for Education. Di tahap ini, AI dapat digunakan untuk membantu siswa menemukan sinonim, antonim, atau pola kalimat efektif.
c. Kreasi dan Refleksi
Siswa menulis versi modern dari cerita yang telah dibaca, kemudian menggunakan alat AI seperti Grammarly Kids atau ChatGPT Edu untuk memperbaiki ejaan dan gaya bahasa. Guru mengarahkan agar teknologi digunakan secara etis dan bertanggung jawab.
Asesmen dan Refleksi Pembelajaran
Penilaian dilakukan secara autentik: siswa dinilai dari kemampuan berpikir, menulis, dan berkomunikasi. Guru juga dapat menggunakan analitik digital sederhana untuk melihat perkembangan kosa kata atau struktur kalimat siswa dari waktu ke waktu.
Di SDN 2 Semarang, guru Bahasa Indonesia bernama Ibu Rani mencoba menerapkan perangkat ajar deep learning ini. Awalnya, ia khawatir siswa kelas 4 belum siap menggunakan alat digital. Namun setelah diperkenalkan dengan aplikasi sederhana berbasis AI, hasilnya mengejutkan.
Salah satu siswanya, Dimas, yang awalnya pendiam, tiba-tiba sangat antusias menulis cerita digital bertema “Petualangan di Hutan Data”. Ia memanfaatkan fitur text-to-speech untuk mendengar kembali tulisannya dan memperbaiki bagian yang kurang pas.
“Anak-anak jadi lebih berani bereksperimen dengan bahasa,” kata Ibu Rani. “AI bukan menggantikan guru, tapi membantu mereka memahami struktur bahasa secara visual dan menyenangkan.”
Pengalaman ini menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia bisa menjadi arena eksplorasi kreatif sekaligus penguatan literasi digital.
Penerapan deep learning tidak berarti meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Justru, pembelajaran berbasis AI harus menanamkan etika penggunaan teknologi, menghormati karya orang lain, dan menjaga sopan santun berbahasa.
Guru dapat mengaitkan nilai-nilai moral dari teks bacaan dengan perilaku di dunia digital, seperti etika berkomentar, menghargai privasi, dan tidak menyalin karya orang lain. Ini sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila, yang menekankan karakter dan integritas.
Hasil penelitian UNESCO tahun 2024 menunjukkan bahwa penggunaan teknologi adaptif dalam pembelajaran bahasa dapat meningkatkan keterlibatan siswa hingga 35%.
Sementara itu, survei dari EdTech Indonesia (2025) mengungkap bahwa 7 dari 10 guru yang menggunakan platform berbasis AI merasa kegiatan literasi siswa meningkat signifikan.
Artinya, deep learning dalam konteks Bahasa Indonesia bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk menjembatani kemampuan literasi abad ke-21 dengan teknologi yang berkembang cepat.
Beberapa guru mungkin merasa kesulitan karena tidak semua sekolah memiliki perangkat digital yang memadai.
Namun, perangkat ajar ini dirancang fleksibel bisa digunakan secara daring maupun luring. Guru dapat menggunakan pendekatan hybrid: siswa menulis di buku tulis, lalu mengulas hasilnya bersama menggunakan laptop sekolah atau proyektor kelas.
Selain itu, platform modulajarku.com menyediakan contoh perangkat ajar dan sumber belajar gratis yang dapat diunduh. Guru dapat memodifikasi sesuai kondisi sekolah masing-masing tanpa kehilangan esensi deep learning.
Penerapan perangkat ajar deep learning di Bahasa Indonesia Kelas 4 memberikan manfaat besar:
Lebih jauh, pembelajaran ini menyiapkan generasi muda untuk menjadi komunikator digital yang cerdas, santun, dan berkarakter. Mereka belajar menulis bukan untuk sekadar mendapat nilai, tetapi untuk menyampaikan gagasan yang bermakna bagi dunia.
Aktivitas-aktivitas ini membuat pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi hidup, relevan, dan menyenangkan.
Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 adalah langkah nyata menuju pembelajaran literasi masa depan.
Dengan pendekatan yang memadukan teknologi, eksplorasi makna, dan nilai-nilai kemanusiaan, siswa belajar lebih mendalam, berpikir lebih kritis, dan berkomunikasi lebih baik.
Guru dapat mengakses contoh perangkat ajar lengkap, panduan penerapan, serta lembar aktivitas di situs modulajarku.com. Mari wujudkan pembelajaran Bahasa Indonesia yang inspiratif, cerdas, dan relevan dengan dunia digital karena masa depan literasi dimulai dari ruang kelas hari ini.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.