Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Sesuai CP 2025/2026

modulajarku.com – Pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang sekolah dasar selalu menjadi fondasi penting dalam membangun kemampuan literasi, komunikasi, dan berpikir kritis anak.

Namun, di era Kurikulum Merdeka dan capaian pembelajaran (CP) 2025/2026, cara kita mengajar Bahasa Indonesia perlu berevolusi. Kini hadir inovasi baru bernama perangkat ajar berbasis deep learning bukan dalam arti kecerdasan buatan yang rumit, tetapi pendekatan pembelajaran yang “mendalam” dan “bermakna” untuk siswa kelas 3 SD/MI.

Bayangkan seorang guru yang mengajak siswanya bukan hanya membaca teks cerita, tetapi juga memahami makna tersembunyi, menggali pesan moral, dan menciptakan versi ceritanya sendiri. Di sinilah konsep deep learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menemukan tempatnya: mengasah nalar, rasa, dan imajinasi anak secara bersamaan.

Download Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka

Bagi yang membutuhkan perangkat ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas 3 SD/MI silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka

Mengapa Perangkat Ajar Deep Learning Penting untuk Bahasa Indonesia di SD/MI

Kurikulum Merdeka 2025 menekankan pentingnya capaian pembelajaran yang adaptif, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan nyata. Bahasa Indonesia tidak lagi diajarkan sebatas hafalan tata bahasa atau ejaan, tetapi sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi.

Pendekatan deep learning membantu guru:

1. Membimbing siswa memahami teks secara mendalam, bukan sekadar membaca.
2. Menstimulasi kemampuan analisis dan ekspresi siswa melalui aktivitas kreatif.
3. Mengintegrasikan teknologi sederhana untuk memperkaya pengalaman belajar.
4. Menumbuhkan minat baca dan kemampuan bercerita secara alami.

Dengan perangkat ajar yang dirancang sesuai CP 2025/2026, guru dapat membangun proses belajar yang aktif, reflektif, dan menyenangkan selaras dengan semangat Merdeka Belajar.

Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dalam konteks pendidikan dasar, deep learning bukan tentang algoritma komputer, tetapi tentang deep understanding pemahaman mendalam terhadap konsep bahasa, struktur, dan makna.

Misalnya, ketika siswa membaca cerita rakyat “Timun Mas”, guru tidak hanya bertanya siapa tokoh utamanya, tetapi juga mengajak mereka menganalisis nilai-nilai keberanian dan kerja keras dalam cerita.

Konsep ini mencakup tiga pilar utama:

1. Pemahaman Kontekstual: Anak diajak mengaitkan teks dengan pengalaman sehari-hari.
2. Refleksi Kritis: Siswa diminta menyimpulkan makna, bukan sekadar menjawab pertanyaan.
3. Kreasi Bahasa: Anak menulis ulang, menggambar, atau menceritakan kembali dengan gaya sendiri.

Pendekatan ini melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sejak dini, sesuai dengan arah kebijakan CP 2025/2026.

Struktur Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 3

Agar pembelajaran berjalan efektif, perangkat ajar disusun dalam format sistematis namun fleksibel. Berikut contoh struktur perangkat ajar yang direkomendasikan oleh tim modulajarku.com:

1. Identitas Modul
   • Satuan Pendidikan: SD/MI
   • Kelas/Fase: III / B
   • Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
   • Semester: Ganjil/Genap
   • Tema: Menyusun Cerita dengan Pemahaman Mendalam
2. Capaian Pembelajaran (CP 2025/2026)
   • Siswa mampu memahami teks naratif dan informatif dengan baik.
   • Siswa dapat mengidentifikasi ide pokok, tokoh, latar, dan pesan dalam teks.
   • Siswa mampu menulis dan menyampaikan gagasan dengan kalimat efektif.
3. Tujuan Pembelajaran
   • Mengembangkan keterampilan membaca dan menulis kreatif.
   • Melatih pemahaman kontekstual terhadap teks bacaan.
   • Mendorong siswa mengekspresikan ide melalui kegiatan bercerita dan menggambar.
4. Langkah Kegiatan Pembelajaran (Pendekatan Deep Learning)
   • Pendahuluan: Guru membacakan cerita pendek dan mengajak siswa menebak alur cerita.
   • Eksplorasi: Siswa membaca ulang teks dan menandai kata sulit. Guru membantu menafsirkan maknanya.
   • Analisis: Diskusi kelompok tentang pesan moral dan karakter tokoh.
   • Kreasi: Siswa menulis akhir cerita versi sendiri atau menggambarkannya.
   • Refleksi: Siswa menyampaikan pendapat tentang apa yang mereka pelajari dari cerita.
5. Asesmen dan Umpan Balik
   • Penilaian tidak hanya pada hasil tulisan, tetapi juga proses berpikir, kerja sama, dan ekspresi lisan.
   • Guru memberikan umpan balik naratif untuk setiap anak, agar mereka memahami kekuatan dan hal yang perlu diperbaiki.

Cerita dari Kelas: Saat Deep Learning Menghidupkan Cerita Anak

Bayangkan suasana di kelas Bu Reni, guru Bahasa Indonesia di SDN Mulyasari. Ia memulai pelajaran dengan kisah “Si Kancil dan Buaya”.

Anak-anak mendengarkan dengan antusias. Setelah itu, Bu Reni tidak langsung memberikan soal, tetapi menantang mereka: “Bagaimana kalau Kancil kali ini tidak menipu Buaya, tapi bekerja sama dengannya?”

Kelas menjadi hidup. Ada yang tertawa, ada yang langsung menggambar versi baru cerita. Beberapa siswa bahkan membuat dialog sendiri dan menampilkannya di depan kelas.

Dalam sesi refleksi, Bu Reni bertanya, “Apa pelajaran dari versi kalian?” dan anak-anak menjawab dengan berbagai cara. Ada yang bicara tentang kejujuran, ada pula yang menyebut persahabatan.

Inilah pembelajaran deep learning sesungguhnya. Anak-anak tidak sekadar menghafal isi cerita, tapi memaknai nilai di dalamnya, berani berekspresi, dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Deep learning di Kurikulum Merdeka juga memberi ruang bagi pemanfaatan teknologi sederhana. Misalnya, guru dapat menggunakan aplikasi text-to-speech untuk membantu siswa membaca teks dengan intonasi yang benar. Atau memanfaatkan platform digital seperti Canva for Education untuk membuat poster cerita.

Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga mengasah keterampilan digital (digital literacy). Mereka belajar bahwa Bahasa Indonesia tidak hanya ada di buku, tapi juga bisa dihidupkan lewat media digital, video, dan interaksi daring.

Landasan Ilmiah dan Psikopedagogis

Pendekatan deep learning sejalan dengan teori konstruktivisme Piaget dan Vygotsky, yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dan interaksi sosial dalam pembelajaran anak.

Data dari UNESCO (2023) juga menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan pendekatan reflektif memiliki peningkatan literasi hingga 35% dibandingkan dengan model konvensional.

Hal ini membuktikan bahwa memahami lebih dalam lebih bermakna daripada belajar lebih banyak. Bagi siswa SD, eksplorasi makna melalui cerita membantu perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka secara seimbang.

Tantangan dan Solusi Implementasi di Sekolah

Tidak semua guru langsung nyaman dengan konsep deep learning. Beberapa menganggapnya rumit atau memakan waktu. Namun, tantangan ini bisa diatasi melalui perangkat ajar yang terstruktur dan contoh implementasi nyata.

Guru dapat memanfaatkan sumber daya digital di situs modulajarku.com yang menyediakan template perangkat ajar Bahasa Indonesia sesuai CP 2025/2026. Setiap perangkat dilengkapi panduan langkah demi langkah, rubrik asesmen, dan ide aktivitas yang bisa langsung diterapkan di kelas.

Selain itu, kolaborasi antarguru juga penting. Dengan berbagi pengalaman melalui komunitas belajar daring, guru bisa saling mendukung untuk menciptakan pembelajaran literasi yang bermakna.

Dampak Positif Bagi Siswa dan Guru

Ketika perangkat ajar deep learning diterapkan dengan konsisten, hasilnya terlihat nyata. Siswa lebih berani berbicara, lebih peka terhadap makna teks, dan mampu menulis dengan gaya mereka sendiri. Guru pun merasa lebih terlibat, karena proses mengajar menjadi dialog dua arah, bukan sekadar penyampaian materi.

Lebih dari itu, pendekatan ini membantu membentuk generasi pembelajar yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan berempati nilai-nilai yang sangat dibutuhkan di era digital saat ini.

Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Sesuai CP 2025/2026 bukan sekadar dokumen pengajaran, tetapi panduan menuju transformasi pembelajaran literasi yang mendalam. Dengan pendekatan ini, guru membantu anak bukan hanya bisa membaca, tetapi juga memahami, merasakan, dan mencipta.

Pendidikan masa depan dimulai dari ruang kelas sederhana, dari cerita kecil yang menginspirasi, dan dari guru yang berani mengubah cara mengajar.

Untuk contoh perangkat ajar lengkap dan template siap pakai, kunjungi modulajarku.com platform pembelajaran guru masa kini yang mendukung pembelajaran merdeka berbasis deep learning.