modulajarku.com – Di dunia pendidikan modern, seni dan teknologi kini berjalan beriringan. Salah satu inovasi yang mulai ramai dibicarakan adalah penerapan deep learning dalam pembelajaran seni, termasuk Seni Tari.
Di bawah payung Kurikulum Merdeka dengan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026, pendekatan ini bukan hanya tren, tapi langkah nyata menuju pembelajaran yang lebih reflektif, kreatif, dan bermakna.
Bayangkan ruang kelas seni tari yang tak hanya diisi dengan lantunan gamelan atau musik tradisional, tetapi juga data gerak tubuh, analisis pola tarian, dan visualisasi ekspresi lewat kecerdasan buatan.
Guru menjadi fasilitator yang membantu siswa memahami makna gerak, bukan hanya menghafal langkah. Inilah konsep dari Perangkat Ajar Deep Learning Seni Tari Semua Kelas, sebuah terobosan dalam pembelajaran seni yang memadukan keindahan budaya dan kekuatan teknologi.
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar mata pelajaran Seni Tari Semua Kelas Kurikulum Merdeka silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Seni Tari Sesuai CP 2025/2026
Pada pandangan pertama, seni tari dan deep learning mungkin tampak bertolak belakang. Namun keduanya memiliki kesamaan mendasar: kedalaman dalam memproses dan mengekspresikan makna.
Deep learning dalam konteks pendidikan seni bukan sekadar algoritma komputer, melainkan pendekatan berpikir mendalam (deep learning approach) di mana siswa diajak untuk menganalisis, mencipta, dan merefleksi karya tari secara kritis dan personal.
Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026 menuntut siswa tidak hanya menirukan gerakan, tetapi juga memahami konteks budaya, emosi, dan nilai-nilai yang terkandung di dalam tarian. Di sinilah perangkat ajar berbasis deep learning berperan penting, karena:
Dengan kata lain, deep learning membuat pembelajaran seni tari lebih kontekstual dan relevan dengan zaman.
Perangkat ajar ini dikembangkan agar guru dapat menyesuaikan kegiatan belajar dengan tahapan kognitif dan emosional peserta didik. Berikut struktur umum yang direkomendasikan untuk semua jenjang SMP/MTs:
Mari kita masuk ke kelas Seni Tari milik Bu Ratna, guru SMP di Surakarta. Ia mengajar tema “Tari Tradisional Jawa dan Modernisasi”. Biasanya, siswa hanya diminta menirukan gerak tari Gambyong. Tapi kali ini berbeda.
Bu Ratna mengajak siswa menonton video dokumenter tari Nusantara, lalu menggunakan aplikasi analisis gerak berbasis AI yang menampilkan pola tubuh penari dalam bentuk visual digital. Siswa diminta mengamati keseimbangan, tempo, dan ekspresi wajah penari.
Salah satu siswa, Dika, terkesan. “Saya baru sadar kalau setiap gerak punya makna dan bisa dihitung. Kayak sains tapi tetap indah,” ujarnya sambil tersenyum. Dari pengalaman ini, siswa tak hanya belajar menari, tetapi juga mengembangkan pemahaman ilmiah dan artistik sekaligus.
Deep learning dalam seni tari memang mengubah cara siswa belajar. Ia bukan menggantikan keindahan tradisi, tetapi memperkaya cara memahami dan melestarikannya.
Salah satu daya tarik utama perangkat ajar ini adalah integrasi dengan teknologi AI (Artificial Intelligence). Guru dan siswa dapat memanfaatkan berbagai alat seperti:
Semua alat ini membuat pembelajaran seni tari lebih interaktif dan kolaboratif. Tapi yang paling penting adalah bagaimana teknologi digunakan untuk memperdalam pemahaman makna, bukan sekadar hiburan visual.
Deep learning bukan hanya tentang teknologi dan data. Dalam konteks seni tari, ia juga tentang kedalaman rasa dan makna budaya. Pembelajaran ini menanamkan nilai-nilai penting seperti penghargaan terhadap warisan nenek moyang, kerja sama, dan empati.
Misalnya, dalam topik “Tari Daerah dan Identitas Budaya”, siswa tidak hanya menirukan gerak Tari Saman atau Jaipong, tetapi juga mempelajari sejarah, filosofi, dan pesan sosial di baliknya. Di sinilah pembelajaran seni tari menjadi wadah pembentukan karakter sekaligus literasi budaya.
Agar perangkat ajar deep learning seni tari dapat diterapkan secara efektif, guru perlu memperhatikan beberapa hal:
Dengan strategi ini, deep learning menjadi bagian dari pembelajaran yang hidup dan kontekstual.
Tentu, setiap inovasi membawa tantangan. Guru seni mungkin merasa belum familiar dengan teknologi AI. Di sisi lain, beberapa sekolah mungkin terbatas fasilitasnya. Solusinya adalah pendekatan bertahap. Guru bisa memulai dengan:
Sementara situs seperti modulajarku.com menyediakan contoh perangkat ajar, rubrik asesmen, dan template kegiatan yang bisa langsung diterapkan.
Dengan penerapan perangkat ajar deep learning dalam Seni Tari, guru dan siswa sama-sama diuntungkan. Guru mendapatkan alat bantu untuk mengajar lebih kontekstual dan inspiratif, sedangkan siswa belajar berpikir mendalam, memahami budaya, dan mengekspresikan diri dengan cara yang baru.
Lebih jauh lagi, pendekatan ini menumbuhkan keterampilan abad ke-21: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital, dan kreativitas. Semua itu menjadi bekal penting bagi generasi muda di masa depan, di mana seni dan teknologi saling melengkapi.
Perangkat Ajar Deep Learning Seni Tari Semua Kelas Kurikulum Merdeka Sesuai CP 2025/2026 bukan hanya panduan mengajar, melainkan jembatan antara tradisi dan inovasi.
Pembelajaran tari kini bisa menjadi ruang eksplorasi mendalam, di mana siswa tak sekadar menirukan gerak, tetapi memahami maknanya, menafsirkan keindahan, dan mengekspresikannya melalui teknologi.
Jika Anda seorang guru atau pengembang perangkat ajar, saatnya bertransformasi. Kunjungi modulajarku.com untuk mendapatkan panduan lengkap, inspirasi kegiatan, dan contoh perangkat ajar yang siap digunakan di kelas.
Karena pendidikan seni masa depan tidak hanya soal gerak, tapi tentang bagaimana setiap gerak membawa makna yang dalam baik bagi penari, guru, maupun kehidupan.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.