modulajarku.com – Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) selalu menjadi napas moral dalam dunia pendidikan Indonesia. Di tengah derasnya arus teknologi dan digitalisasi, peran PAI tidak bisa hanya sebatas hafalan ayat atau teori etika.
Kini, paradigma baru pembelajaran menuntut pendekatan yang lebih mendalam, reflektif, dan relevan dengan kehidupan nyata. Inilah mengapa lahir konsep Perangkat Ajar Deep Learning PAI dan BP sesuai CP 2025/2026 dalam Kurikulum Merdeka.
Bayangkan sebuah kelas PAI di mana siswa tidak hanya mendengarkan ceramah guru, tetapi ikut terlibat dalam eksplorasi nilai-nilai keislaman melalui teknologi kecerdasan buatan (AI).
Mereka berdiskusi, menganalisis kisah teladan, bahkan melakukan refleksi digital yang terekam dalam portofolio belajar berbasis deep learning. Pembelajaran agama menjadi hidup, tidak lagi satu arah, tetapi dua arah manusia dan makna yang berpadu dengan data dan teknologi.
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar mata pelajaran PAI dan BP Semua Kelas Kurikulum Merdeka silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti
Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026 membawa semangat baru dalam pendidikan: menumbuhkan karakter, kompetensi, dan spiritualitas yang adaptif dengan zaman.
Dalam konteks PAI dan BP, deep learning bukan sekadar istilah teknis, melainkan filosofi pembelajaran mendalam belajar hingga ke akar makna.
Pendekatan ini menekankan tiga aspek utama:
Contohnya, saat membahas topik tentang kejujuran dan amanah, guru dapat menggunakan media simulasi berbasis AI yang menampilkan berbagai situasi kehidupan nyata.
Siswa kemudian diminta membuat keputusan moral dan menganalisis dampaknya. Dari sini, nilai spiritual tidak lagi diajarkan sebagai dogma, melainkan dialami secara reflektif.
Deep learning dalam konteks PAI berpijak pada teori konstruktivisme sosial Vygotsky yang menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial dan refleksi diri.
Selain itu, prinsip tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dalam Islam juga sejalan dengan ide belajar mendalam di mana peserta didik tidak hanya menghafal, tetapi memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral.
Penelitian dari International Journal of Education and AI Integration (2024) menyebutkan bahwa penggunaan sistem pembelajaran berbasis AI dapat meningkatkan pemahaman konseptual siswa hingga 37% dibanding metode konvensional.
Ketika diterapkan dalam mata pelajaran agama, AI mampu membantu siswa menghubungkan nilai-nilai spiritual dengan problematika kehidupan nyata, seperti etika digital, toleransi, dan empati sosial.
Agar guru lebih mudah mengimplementasikan konsep ini, perangkat ajar dirancang mengikuti format Kurikulum Merdeka namun diperkaya dengan fitur deep learning. Berikut struktur utamanya:
Mari kita berkunjung sejenak ke SMP Negeri 2 Bandung. Di sana, guru PAI bernama Pak Hasyim mencoba menerapkan perangkat ajar deep learning pada topik “Berbuat Baik kepada Sesama”.
Ia membuka pelajaran dengan video simulasi AI tentang seorang remaja yang menghadapi dilema antara membantu teman atau mengejar ambisi pribadi.
Setelah menonton, siswa berdiskusi dengan AI chatbot yang memandu mereka menemukan ayat Al-Qur’an relevan.
Salah satu siswa, Aisyah, menulis refleksi digital: “Saya belajar bahwa berbuat baik bukan soal dipuji orang, tapi soal ketenangan hati. AI-nya membantu saya mencari ayat yang membuat saya paham makna sabar.”
Pak Hasyim kemudian menilai refleksi siswa berdasarkan kedalaman analisis dan keterkaitan ayat dengan situasi. Ia mengaku, pembelajaran ini membuat kelasnya lebih hidup, dan siswa tampak lebih memahami nilai agama dalam konteks masa kini.
Deep learning dalam PAI dan BP bukan berarti menggantikan nilai spiritual dengan algoritma. Sebaliknya, teknologi menjadi jembatan agar nilai agama lebih kontekstual dan mudah dipahami. AI hanya alat bantuyang utama tetap manusia dan niat belajar yang tulus.
Melalui pendekatan ini, guru dapat menanamkan nilai iman, ihsan, dan akhlak dengan cara yang lebih adaptif.
Misalnya, ketika membahas topik bersyukur, siswa dapat menulis jurnal digital tentang hal-hal sederhana yang mereka syukuri, lalu sistem AI akan membantu menganalisis pola emosional mereka untuk memberi umpan balik positif.
Tentu tidak semua sekolah siap menerapkan perangkat ajar deep learning. Hambatan utama biasanya meliputi keterbatasan fasilitas teknologi, literasi digital guru, dan adaptasi siswa. Namun, ada beberapa solusi realistis:
Agar perangkat ajar ini berdampak nyata, guru sebaiknya:
Sementara bagi sekolah, penting untuk membangun infrastruktur digital sederhana: jaringan internet stabil, platform e-learning, dan pelatihan guru secara berkelanjutan.
Implementasi perangkat ajar deep learning PAI dan BP memiliki dampak besar bagi pengembangan karakter bangsa.
Siswa tidak hanya menjadi cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara moral dan emosional. Mereka belajar mengaitkan ajaran agama dengan kehidupan modern, memahami makna ibadah dalam konteks sosial, serta membangun empati melalui data dan refleksi diri.
Lebih dari itu, guru PAI juga memperoleh peran baru: bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi mentor spiritual digital yang menuntun generasi muda agar tidak kehilangan arah di tengah dunia yang serba cepat.
Perangkat Ajar Deep Learning PAI dan BP Semua Kelas Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 adalah langkah besar menuju pendidikan agama yang lebih relevan, interaktif, dan bermakna.
Dengan menggabungkan nilai spiritual dan kecerdasan buatan, pembelajaran tidak hanya menghasilkan siswa yang tahu, tetapi juga sadar dan beriman secara utuh.
Era baru pendidikan telah tiba. Kini saatnya guru dan sekolah berkolaborasi membangun pembelajaran agama yang mendalam, humanis, dan berjiwa teknologi. Untuk contoh modul, panduan implementasi, dan template perangkat ajar, Anda dapat mengunjungi situs modulajarku.com tempat berbagi inspirasi pendidikan masa depan.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.