modulajarku.com – Bayangkan ruang kelas yang tidak lagi sekadar tempat menghafal rumus dan definisi, tetapi menjadi laboratorium kecil tempat siswa bereksperimen dengan data, membangun model sederhana, dan memahami pola dari fenomena di sekitar mereka.
Inilah semangat baru dari Kurikulum Merdeka yang kini disinergikan dengan teknologi kecerdasan buatan melalui Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 9 SMP/MTs sesuai CP 2025/2026.
Guru tidak lagi berdiri di depan kelas sebagai satu-satunya sumber ilmu, melainkan menjadi fasilitator yang membimbing siswa menemukan pengetahuan sendiri. Konsep deep learning bukan hanya istilah teknologi, tapi juga filosofi pendidikan: belajar secara mendalam, bermakna, dan berkelanjutan.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar untuk Kelas 9 SMP/MTs lengkap semua mata pelajaran, di bawah ini kami sediakan selengkap mungkin. Jika membutuhkan, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan:
Dapatkan juga: Modul Ajar Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka: Panduan Lengkap untuk Guru dan Siswa
Kelas 9 SMP/MTs merupakan tahap penting dalam pembentukan pola pikir ilmiah dan analitis siswa. Mereka akan segera bertransisi ke jenjang pendidikan menengah atas, sehingga perlu dilatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), pemecahan masalah, dan kolaborasi digital.
Menurut laporan UNESCO (2024), 67% keterampilan masa depan melibatkan pemahaman data dan kemampuan analitis. Di sinilah pendekatan deep learning menjadi relevan.
Deep learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar teknologi neural network, tetapi proses pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam dan refleksi terhadap materi.
Dengan memanfaatkan Perangkat Ajar Deep Learning, guru dapat membantu siswa:
Pendekatan ini juga sejalan dengan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026, yang menekankan literasi digital, literasi sains, dan pemikiran komputasional sebagai kompetensi utama peserta didik abad ke-21.
Perangkat ajar ini dirancang agar mudah diadaptasi guru di berbagai konteks sekolah, baik yang memiliki fasilitas teknologi lengkap maupun yang terbatas. Struktur utamanya terdiri dari:
Perangkat ajar semacam ini sudah mulai dikembangkan di berbagai sekolah penggerak dan dapat diunduh melalui portal pembelajaran seperti modulajarku.com, tempat guru dapat menemukan inspirasi modul, lembar kerja, dan rubrik penilaian digital.
Di sebuah SMP di Malang, Bu Rini guru matematika menerapkan perangkat ajar deep learning pada topik “Statistik dan Pola Data”. Ia membimbing siswa mengumpulkan data cuaca harian selama satu bulan.
Siswa kemudian memvisualisasikan data itu dalam bentuk grafik dan memanfaatkan aplikasi AI sederhana untuk mendeteksi tren perubahan suhu.
Yang menarik, siswa tidak hanya melihat angka, tetapi mulai bertanya: “Mengapa suhu cenderung naik di minggu kedua?” atau “Apakah ada hubungan antara curah hujan dan suhu rata-rata?” Dari pertanyaan itu, muncul diskusi mendalam yang membuat pembelajaran terasa hidup.
Bagi Bu Rini, perangkat ajar deep learning bukan sekadar alat bantu, tetapi jalan baru untuk menghidupkan sains dan matematika dalam konteks nyata. “Anak-anak jadi lebih ingin tahu dan percaya diri,” katanya. “Mereka merasa sedang memecahkan misteri, bukan menghafal rumus.”
Salah satu prinsip penting Kurikulum Merdeka adalah keseimbangan antara teknologi dan karakter. Perangkat ajar deep learning tidak boleh menjadikan siswa bergantung pada mesin, melainkan mengasah kemampuan berpikir reflektif dan etis.
Misalnya, dalam proyek “Jejak Karbon Sekolahku”, siswa belajar menghitung emisi karbon berdasarkan aktivitas harian.
Mereka menggunakan model AI sederhana untuk memprediksi dampak jangka panjang, lalu merancang solusi seperti kampanye hemat energi. Dari sini muncul kesadaran ekologis dan tanggung jawab sosial dua nilai yang menjadi inti pendidikan humanis.
Selain itu, teknologi deep learning juga bisa digunakan untuk personalisasi belajar. Sistem dapat menganalisis gaya belajar tiap siswa dan memberikan rekomendasi aktivitas yang sesuai. Dengan demikian, setiap siswa mendapat pengalaman belajar yang unik sesuai potensinya.
Beberapa manfaat yang terbukti di lapangan antara lain:
Sebuah penelitian oleh Puslitbang Kemendikbudristek (2025) menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan pendekatan deep learning memiliki peningkatan 23% dalam skor pemecahan masalah kompleks dibandingkan dengan metode tradisional. Ini membuktikan bahwa pembelajaran mendalam benar-benar berdampak pada hasil belajar.
Untuk menerapkan perangkat ajar deep learning, guru bisa memulai dengan langkah sederhana:
Kuncinya bukan pada alatnya, tetapi pada cara guru mengarahkan siswa untuk berpikir mendalam dan menemukan makna dari pembelajaran.
Pendidikan berbasis deep learning bukan tren sesaat. Ini adalah arah baru menuju pendidikan berbasis data, pemikiran kritis, dan kreativitas digital. Siswa masa depan harus siap menghadapi tantangan dunia yang kompleks, dan perangkat ajar semacam ini menjadi langkah awal yang sangat penting.
Kurikulum Merdeka memberi kebebasan bagi guru untuk berinovasi, sementara CP 2025/2026 memberikan panduan yang jelas untuk mencapai kompetensi global. Ketika keduanya dipadukan dengan pendekatan deep learning, hasilnya adalah pembelajaran yang menyentuh sisi intelektual sekaligus emosional siswa.
Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 adalah wujud nyata pendidikan masa depan: adaptif, berbasis teknologi, dan berpusat pada manusia. Guru menjadi kreator pengalaman belajar, siswa menjadi peneliti kecil yang terus bertanya, dan AI menjadi mitra cerdas dalam proses belajar.
Jika Anda seorang pendidik, jangan ragu untuk mulai bereksperimen. Unduh contoh perangkat ajar dan panduan penerapannya di modulajarku.com.
Dari sanalah perubahan kecil bisa dimulai perubahan yang akan membentuk generasi pembelajar yang mandiri, kritis, dan siap menghadapi dunia digital dengan kecerdasan yang mendalam.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.