Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka

modulajarku.com – Bayangkan sebuah kelas di mana anak-anak tidak hanya menghafal pelajaran, tetapi juga belajar memahami bagaimana komputer bisa “berpikir”. Mereka bukan lagi sekadar pengguna teknologi, melainkan calon inovator kecil yang belajar dengan pendekatan cerdas berbasis deep learning.

Itulah semangat baru dari Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 pembelajaran yang menyenangkan, eksploratif, dan mempersiapkan anak-anak menghadapi dunia masa depan yang serba digital.

Kurikulum Merdeka memberikan ruang besar bagi guru untuk berinovasi. Di dalamnya, Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026 menjadi arah utama dalam merancang proses belajar yang berpusat pada peserta didik.

Dengan bantuan pendekatan deep learning, pembelajaran tidak lagi berhenti pada pemahaman permukaan, melainkan mengajak siswa berpikir mendalam, menemukan pola, dan menyimpulkan konsep dari pengalaman belajar mereka sendiri.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 6 SD/MI

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar untuk Kelas 5 SD/MI lengkap semua mata pelajaran, di bawah ini kami sediakan selengkap mungkin. Jika membutuhkan, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan:

• PAI dan BP ( UNDUH DI SINI )
• Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
• Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
• IPAS ( UNDUH DI SINI )
• Matematika ( UNDUH DI SINI )
• PJOK ( UNDUH DI SINI )
• PPKN ( UNDUH DI SINI )
• Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
• Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
• Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
• Seni Teater ( UNDUH DI SINI )

Dapatkan juga: Modul Ajar Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka: Panduan Lengkap untuk Guru dan Siswa

Mengapa Deep Learning Diterapkan di SD/MI?

Banyak yang mengira deep learning hanya cocok untuk jenjang SMA atau perkuliahan. Padahal, pada dasarnya deep learning dalam konteks pendidikan dasar bukan tentang algoritma rumit atau pemrograman AI, melainkan pendekatan berpikir mendalam yang meniru cara kerja kecerdasan buatan belajar dari data, mengamati pola, lalu menarik kesimpulan logis.

Menurut riset dari UNESCO (2023), siswa sekolah dasar yang dilatih menggunakan pendekatan berpikir mendalam menunjukkan peningkatan 27% dalam kemampuan pemecahan masalah dan literasi digital. Hal ini sejalan dengan semangat Profil Pelajar Pancasila yang menumbuhkan kreativitas, nalar kritis, dan gotong royong.

Jadi, tujuan penerapan deep learning bukan agar siswa “menjadi robot”, melainkan agar mereka belajar seperti ilmuwan kecil yang terbiasa berpikir sistematis dan reflektif.

Konsep Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 6 SD/MI

Perangkat ajar ini bukan sekadar kumpulan RPP atau LKPD. Ia merupakan panduan komprehensif bagi guru untuk membangun ekosistem belajar yang interaktif dan berbasis data nyata. Struktur dasarnya mengikuti format Kurikulum Merdeka, tetapi dengan pendekatan deep learning di setiap tahapnya:

1. Identitas Modul
   • Jenjang: SD/MI
   • Kelas: VI
   • Fase: C
   • Semester: Ganjil/Genap
   • Tema: Deep Learning dalam Pembelajaran Kontekstual
2. Tujuan dan Capaian Pembelajaran (CP 2025/2026)
   • Mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan reflektif.
   • Mendorong siswa memahami hubungan sebab-akibat dalam kehidupan sehari-hari.
   • Memperkenalkan logika berpikir mesin sebagai analogi berpikir manusia yang terstruktur.
3. Model Pembelajaran
   • Problem-Based Learning (PBL)
   • Inquiry Learning
   • Discovery Learning
   • Kolaboratif berbasis proyek digital sederhana
4. Asesmen dan Refleksi
   • Penilaian berbasis kinerja (performance assessment).
   • Refleksi diri menggunakan aplikasi sederhana atau jurnal digital.

Dengan struktur ini, guru memiliki peta jalan pembelajaran yang selaras dengan CP terbaru, namun tetap fleksibel dan kontekstual sesuai kebutuhan siswa di lapangan.

Kelas Ibu Ningsih dan Eksperimen Data

Di SDN 2 Ciamis, Ibu Ningsih mencoba menerapkan perangkat ajar deep learning untuk tema “Perubahan Cuaca dan Dampaknya”.

Ia meminta siswa mengamati suhu dan curah hujan di sekitar rumah selama satu minggu. Setiap anak mencatat hasilnya di tabel sederhana, lalu mengunggahnya ke aplikasi Google Sheets.

Data tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk grafik. Bersama siswa, Ibu Ningsih mengajak mereka mencari pola mengapa hari tertentu lebih panas?

Apa hubungannya dengan curah hujan? Dari sana, muncul diskusi aktif tentang perubahan iklim dan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan.

Menariknya, tanpa sadar siswa sedang menerapkan prinsip dasar deep learning: mengumpulkan data, menemukan pola, dan menyimpulkan. Anak-anak belajar sains, matematika, dan teknologi dalam satu kegiatan terpadu.

“Anak-anak jadi lebih kritis dan penasaran,” kata Ibu Ningsih. “Mereka tidak hanya mencatat, tapi juga bertanya kenapa sesuatu terjadi.”

Integrasi Deep Learning dalam Mata Pelajaran

Perangkat ajar deep learning dapat diterapkan lintas mata pelajaran. Berikut contoh penerapannya sesuai CP 2025/2026:

1. Matematika
   • Tema: “Prediksi Pola Bilangan”
   • Aktivitas: Siswa belajar mengenali pola deret dengan bantuan data visualisasi dan grafik dinamis.
   • Tujuan: Melatih logika berpikir prediktif dan pemahaman algoritmik sederhana.
2. IPA
   • Tema: “Ekosistem dan Rantai Makanan”
   • Aktivitas: Simulasi rantai makanan digital menggunakan aplikasi interaktif yang meniru perilaku hewan berdasarkan data ekosistem.
   • Tujuan: Menumbuhkan pemahaman ilmiah berbasis analisis data.
3. Bahasa Indonesia
   • Tema: “Cerita Data”
   • Aktivitas: Siswa menulis narasi dari hasil pengamatan dan data yang mereka kumpulkan.
   • Tujuan: Menggabungkan literasi digital dan kemampuan berpikir ilmiah.
4. PPKn dan IPS
   • Tema: “Tanggung Jawab Digital dan Sosial”
   • Aktivitas: Diskusi tentang etika penggunaan teknologi dan pengaruh AI terhadap masyarakat.
   • Tujuan: Menguatkan nilai kemanusiaan dalam dunia teknologi.

Dengan model ini, siswa tidak hanya belajar isi kurikulum, tetapi juga mengasah keterampilan abad 21 berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi, dan berkreasi (4C).

Dukungan Teknologi dalam Pembelajaran Deep Learning

Guru tidak perlu khawatir harus menjadi ahli AI untuk mengajar dengan perangkat ajar ini. Banyak platform gratis yang dapat digunakan, seperti:

• Google Colab for Education untuk eksplorasi data sederhana.
• Scratch atau MakeCode untuk mengenalkan logika pemrograman visual.
• PhET Simulation untuk eksperimen sains interaktif.
• Padlet atau Jamboard untuk kolaborasi reflektif antar siswa.

Semua alat tersebut mendukung filosofi Kurikulum Merdeka: pembelajaran kontekstual, adaptif, dan menyenangkan.

Internal Link dan Sumber Referensi

Untuk guru yang ingin memperdalam penerapan perangkat ajar digital, Anda bisa membaca juga artikel di modulajarku.com tentang “Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 7 SMP/MTs Sesuai CP 2025/2026”. Artikel itu menjelaskan bagaimana pendekatan serupa dapat diteruskan ke jenjang lebih tinggi, membangun kesinambungan berpikir ilmiah dari SD hingga SMP.

Selain itu, panduan umum pembuatan perangkat ajar dapat dilihat di artikel “Langkah Praktis Menyusun Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka 2025” yang juga tersedia di situs yang sama.

Tantangan Implementasi dan Solusinya

Tentu saja, tantangan utama di lapangan adalah keterbatasan sarana dan literasi digital guru. Berdasarkan survei Balitbangdikbud (2024), hanya sekitar 58% guru SD yang merasa percaya diri mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

Solusi yang direkomendasikan antara lain:

• Pelatihan Berkelanjutan: Sekolah dapat bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk pelatihan deep learning for educators.
• Kolaborasi Antar Sekolah: Guru dapat saling berbagi modul dan perangkat ajar melalui komunitas belajar digital.
• Pemanfaatan AI Assistant: Platform seperti ChatGPT atau Perplexity dapat membantu guru merancang ide pembelajaran berbasis AI dengan mudah.

Manfaat Jangka Panjang bagi Siswa

Penerapan perangkat ajar deep learning sejak SD memberikan dampak besar pada kemampuan berpikir siswa. Mereka akan terbiasa menghadapi masalah dengan pendekatan ilmiah, tidak mudah menyerah, dan mampu mengaitkan konsep lintas disiplin.

Lebih jauh lagi, pembelajaran berbasis data mengajarkan mereka pentingnya tanggung jawab terhadap informasi sebuah kompetensi kunci dalam era digital dan kecerdasan buatan.

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 adalah langkah nyata menuju pendidikan masa depan yang cerdas dan berkarakter.

Dengan menggabungkan pendekatan teknologi, sains, dan nilai kemanusiaan, perangkat ini membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan.

Melalui storytelling, analisis data, dan eksperimen sederhana, siswa diajak untuk memahami dunia dengan cara baru bukan sekadar mengingat, tetapi menemukan makna dari setiap pelajaran.

Jika Anda seorang pendidik, kini saatnya berani mencoba pendekatan baru ini. Unduh contoh perangkat ajar dan panduan implementasinya di modulajarku.com. Karena masa depan pendidikan tidak menunggu, ia dimulai dari ruang kelas Anda hari ini.