modulajarku.com – Pernahkah kamu membayangkan bagaimana anak kelas 3 SD bisa belajar sambil bermain dengan teknologi cerdas seperti kecerdasan buatan? Di era Kurikulum Merdeka terbaru, hal itu bukan lagi impian.
Kini, perangkat ajar berbasis Deep Learning menjadi inovasi baru dalam pembelajaran dasar yang membantu guru dan siswa berpikir lebih dalam, memahami konsep lebih bermakna, dan belajar dengan cara yang menyenangkan.
Kurikulum Merdeka 2025/2026 membawa semangat baru: pembelajaran yang fleksibel, adaptif, dan berpusat pada murid. Nah, di sinilah perangkat ajar Deep Learning berperan besar menjadi panduan belajar yang menggabungkan sains, kreativitas, dan teknologi.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang bagaimana perangkat ajar ini dirancang, manfaatnya, hingga contoh penerapannya di kelas 3 SD/MI.
Bagaimana cara mengunduh perangkat ajar kelas 3 SD/MI? Untuk mendapatkan perangkat ajar tersebut silahkan klik tautan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka
Perangkat ajar adalah alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, mencakup modul ajar, asesmen, media pembelajaran, dan proyek belajar. Sementara “Deep Learning” di sini tidak hanya berarti teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga pendekatan belajar mendalam—yaitu cara belajar yang mendorong anak berpikir kritis, kreatif, dan reflektif.
Dalam konteks kelas 3 SD/MI, perangkat ajar Deep Learning dirancang agar siswa:
Bayangkan anak-anak yang belajar tentang “Siklus Air” tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tapi juga membuat simulasi sederhana dengan aplikasi interaktif yang menunjukkan bagaimana air menguap, menjadi awan, dan turun sebagai hujan. Itulah esensi dari deep learning di pendidikan dasar.
Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026 menekankan tiga aspek utama: berpikir kritis, kolaborasi, dan refleksi. Perangkat ajar Deep Learning mendukung ketiganya dengan strategi yang selaras dengan profil pelajar Pancasila.
Menurut penelitian dari Kementerian Pendidikan, anak yang belajar melalui pendekatan mendalam cenderung memiliki daya ingat 40% lebih baik dan kemampuan memecahkan masalah yang meningkat dua kali lipat dibanding pendekatan konvensional. Artinya, semakin dini siswa terbiasa berpikir mendalam, semakin kuat pula fondasi belajar mereka di jenjang selanjutnya.
Guru pun mendapat kemudahan. Melalui perangkat ajar digital yang disusun sesuai CP 2025/2026, guru dapat mengelola kegiatan belajar berbasis proyek, melakukan asesmen formatif dengan data otomatis, hingga memberi umpan balik personal kepada siswa.
Agar lebih mudah diterapkan, perangkat ajar ini dibangun dengan struktur yang jelas dan fleksibel. Berikut komponennya:
Di SDN 02 Bantul, Bu Rahma menerapkan perangkat ajar Deep Learning bertema “Energi dan Perubahannya”. Awalnya, anak-anak hanya mengenal energi dari benda di sekitar mereka: lampu, baterai, atau kipas angin. Namun setelah menggunakan perangkat ajar ini, mereka mulai melakukan eksplorasi.
Bu Rahma membawa tablet sekolah, lalu membuka aplikasi simulasi sains sederhana. Anak-anak diajak bermain dengan model digital untuk melihat bagaimana energi berpindah. “Coba, kalau cahaya matahari kita ubah jadi listrik, apa yang terjadi?” tanyanya.
Seorang siswa menjawab, “Jadi panel surya kayak di rumahku, Bu!”
Anak lain menimpali, “Kalau malam, energinya dari baterai ya, Bu?”
Dari percakapan kecil itu, terlihat bagaimana pembelajaran deep learning menumbuhkan rasa ingin tahu dan koneksi nyata. Pembelajaran tidak berhenti di kelas; mereka membicarakannya lagi di rumah, bahkan mencoba eksperimen kecil dengan alat sederhana.
Kurikulum Merdeka menekankan enam dimensi profil pelajar Pancasila: beriman, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Menariknya, perangkat ajar Deep Learning dapat menumbuhkan keenamnya sekaligus.
Dengan begitu, guru tidak hanya mengajar ilmu, tetapi juga menanamkan karakter yang kuat pada anak.
Meski konsepnya menarik, tentu ada tantangan. Misalnya, tidak semua sekolah memiliki perangkat digital yang memadai atau koneksi internet yang stabil. Namun, perangkat ajar Deep Learning tetap bisa diterapkan dengan cara sederhana.
Guru bisa memanfaatkan:
Kuncinya bukan pada kecanggihan alat, tetapi bagaimana guru memfasilitasi proses berpikir mendalam.
Implementasi perangkat ajar Deep Learning membawa manfaat besar, tidak hanya untuk pembelajaran hari ini, tetapi juga untuk masa depan anak-anak Indonesia.
Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 bukan hanya kumpulan file pembelajaran, tapi sebuah pendekatan revolusioner untuk menciptakan generasi berpikir mendalam, kreatif, dan siap menghadapi masa depan digital.
Dengan menggabungkan teknologi, pembelajaran kontekstual, dan nilai karakter, perangkat ajar ini menjadi solusi nyata bagi guru yang ingin menghadirkan pembelajaran bermakna di ruang kelas.
Mulailah dari hal kecil dari rasa ingin tahu anak, dari proyek sederhana, dan dari kemauan guru untuk berubah. Karena pendidikan masa depan bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling bermakna dalam belajar.
Untuk panduan dan contoh modul siap pakai, kunjungi modulajarku.com, platform pembelajaran guru Indonesia yang mendukung inovasi Kurikulum Merdeka 2025/2026.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.