Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka

modulajarku.com – Bayangkan suasana pagi di kelas satu SD. Anak-anak duduk rapi di kursinya, sebagian masih membawa bekal kesayangan, sebagian lainnya menatap penasaran ke layar proyektor.

Guru tidak lagi hanya bercerita dengan buku gambar, tetapi juga menampilkan animasi interaktif yang dikendalikan oleh teknologi deep learning.

Anak-anak tersenyum, bertanya, bahkan mencoba menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Beginilah wujud baru pembelajaran di era Kurikulum Merdeka yang berbasis kecerdasan buatan.

Perangkat ajar deep learning untuk Kelas 1 SD/MI bukan sekadar alat bantu mengajar, melainkan sarana untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak sejak dini.

Pendekatan ini menggabungkan metode berpikir mendalam, eksplorasi digital, dan pembiasaan berpikir ilmiah dalam konteks yang menyenangkan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang konsep, struktur, dan penerapan perangkat ajar deep learning yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026, khususnya untuk jenjang awal pendidikan dasar.

Dowload Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka

Bagaimana cara mengunduh perangkat ajar kelas 1 SD/MI? Untuk mendapatkan perangkat ajar tersebut silahkan klik tautan di bawah ini:

  1. PAI dan BP ( UNDUH DI SINI )
  2. Bahasa Indonesia ( UNDUH DI SINI )
  3. Bahasa Inggris ( UNDUH DI SINI )
  4. Bahasa Jawa ( UNDUH DI SINI )
  5. PPKN ( UNDUH DI SINI )
  6. PJOK ( UNDUH DI SINI )
  7. Matematika ( UNDUH DI SINI )
  8. Seni Musik ( UNDUH DI SINI )
  9. Seni Tari ( UNDUH DI SINI )
  10. Seni Rupa ( UNDUH DI SINI )
  11. Seni Teater ( UNDUH DI SINI )

Dapatkan juga: 20 Modul Ajar Kelas 1 SD Kurikulum Merdeka Lengkap dan Terbaru

Mengapa Deep Learning Diterapkan di Kelas 1 SD/MI?

Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada tahap awal sekolah dasar, anak-anak berada dalam fase eksploratif: mereka belajar dengan seluruh panca indera, meniru, mengamati, dan bereksperimen. Di sinilah deep learning menjadi relevan.

Deep learning, dalam konteks pendidikan dasar, bukan sekadar “AI” atau teknologi canggih, tetapi pendekatan yang membantu anak berpikir lebih dalam, memahami hubungan sebab-akibat, dan membangun konsep dengan pengalaman langsung.

Misalnya, ketika siswa belajar mengenal warna, guru tidak hanya menunjukkan gambar. Melalui perangkat ajar berbasis AI, anak dapat melihat bagaimana warna berubah saat bercampur, atau bagaimana cahaya memengaruhi persepsi warna.

Data ilmiah dari penelitian Universitas Stanford (2024) menunjukkan bahwa anak-anak yang diperkenalkan pada pembelajaran berbasis data interaktif sejak dini memiliki peningkatan 30% dalam kemampuan berpikir logis dan analitis dibanding metode konvensional. Fakta ini menjadi dasar mengapa pendekatan deep learning perlu diintegrasikan dalam CP 2025/2026.

Prinsip Perangkat Ajar Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka

Perangkat ajar deep learning untuk Kelas 1 SD/MI dirancang agar tetap sederhana namun bermakna. Beberapa prinsip utamanya adalah:

  1. Berpusat pada Anak
    Semua kegiatan didesain sesuai usia dan kemampuan anak. Anak menjadi penemu, bukan sekadar pendengar.
  2. Eksploratif dan Interaktif
    Aktivitas memanfaatkan media digital sederhana seperti animasi, permainan edukatif, atau aplikasi suara berbasis AI yang menstimulasi rasa ingin tahu.
  3. Konsep Terintegrasi
    IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKn dapat dipadukan dalam satu konteks belajar, misalnya proyek “Menanam dan Mengamati Tanaman”.
  4. Berpikir Mendalam (Deep Thinking)
    Anak tidak hanya menjawab “apa”, tetapi juga “mengapa”. Guru membimbing mereka untuk menganalisis fenomena kecil seperti “Mengapa bunga tumbuh ke arah matahari?”
  5. Refleksi dan Pembiasaan Positif
    Setiap pembelajaran diakhiri dengan refleksi sederhana seperti menulis atau menggambar apa yang mereka pelajari hari itu.

Komponen Utama Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 1

Agar guru dapat menerapkannya secara efektif, perangkat ajar ini mencakup beberapa komponen penting:

  1. Identitas Perangkat Ajar
    • Jenjang: SD/MI
    • Kelas: 1
    • Fase: A
    • Mata Pelajaran: Tematik (IPA, Bahasa Indonesia, Matematika)
    • Tahun Pelajaran: 2025/2026
    • Tema: Aku dan Lingkunganku
  2. Capaian Pembelajaran (CP 2025/2026)
    • Anak mampu mengamati dan menjelaskan fenomena sederhana di lingkungan sekitar.
    • Anak mengenal konsep dasar pola, warna, bentuk, dan suara melalui kegiatan eksperimen digital.
    • Anak menunjukkan sikap ingin tahu, tanggung jawab, dan gotong royong dalam kegiatan eksplorasi.
  3. Tujuan Pembelajaran
    • Anak dapat menceritakan hasil pengamatannya secara lisan dan visual.
    • Anak memahami hubungan sederhana antara sebab dan akibat melalui simulasi digital.
    • Anak mampu mengaitkan pengalaman belajar dengan kehidupan sehari-hari.
  4. Kegiatan Pembelajaran
    Contoh alur pembelajaran yang memadukan teknologi dan aktivitas kontekstual:

a. Pendahuluan (15 menit)
Guru membuka dengan cerita bergambar “Hari di Taman Sekolah”. AI interaktif membantu membaca dan mengajukan pertanyaan kepada siswa.

b. Kegiatan Inti (60 menit)
Siswa melakukan eksplorasi menggunakan tablet sekolah. Mereka mengamati gambar bunga yang berubah sesuai arah cahaya, lalu mencatat hasilnya di buku tematik. Guru membimbing dengan pertanyaan terbuka seperti, “Apa yang terjadi kalau bunga tidak mendapat cahaya?”

c. Penutup (15 menit)
Anak menggambar hasil pengamatan dan mengucapkan kesimpulan sederhana. AI memberikan pujian suara otomatis seperti “Hebat! Kamu sudah berpikir seperti ilmuwan kecil!”

Ketika Kelas Menjadi Laboratorium Mini

Di SD Negeri Cendekia, Bu Rani memulai hari dengan aktivitas “Eksperimen Warna”. Ia membawa tiga gelas air, beberapa pewarna makanan, dan sebuah aplikasi interaktif di layar besar. Anak-anak seperti Rafi dan Sinta begitu antusias. Mereka melihat warna biru dan kuning bercampur menjadi hijau.

Aplikasi AI di layar menampilkan visualisasi cepat: molekul warna yang bergerak dan menyatu. Anak-anak bersorak, “Wah, warnanya berubah!” Bu Rani pun bertanya, “Kenapa bisa begitu?” Rafi berpikir sejenak lalu berkata, “Karena warnanya berteman, Bu!”

Di situlah momen ajaib terjadi. Deep learning tidak selalu berarti teknologi tinggi, tetapi tentang mendorong anak berpikir lebih dalam. Guru hanya memantik, sementara anak belajar menemukan makna sendiri.

Integrasi Deep Learning dengan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka menekankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila, yaitu karakter pelajar yang beriman, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Perangkat ajar deep learning mendukung pembentukan profil ini dengan cara:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Anak belajar menghargai ciptaan Tuhan melalui pengamatan alam.
  • Bernalar Kritis: Mereka diajak menganalisis fenomena sederhana dan menarik kesimpulan.
  • Kreatif: Anak menciptakan karya seperti gambar, cerita, atau model mini berdasarkan pengamatan.
  • Gotong Royong: Proyek dilakukan dalam kelompok kecil agar anak terbiasa bekerja sama.
  • Mandiri: AI membantu anak belajar sesuai kecepatannya masing-masing.

Tantangan dan Solusi di Lapangan

Penerapan deep learning di kelas awal tentu menghadapi beberapa tantangan. Beberapa guru mungkin khawatir akan kesulitan menggunakan teknologi, atau sekolah belum memiliki fasilitas lengkap. Namun, solusi tetap ada:

  1. Gunakan alat sederhana seperti video pembelajaran offline atau aplikasi gratis yang dapat dijalankan tanpa internet.
  2. Integrasikan kegiatan berbasis proyek nyata agar anak tidak hanya terpaku pada layar.
  3. Gunakan platform pendidikan nasional seperti modulajarku.com untuk mengunduh perangkat ajar, panduan, dan pelatihan guru.
  4. Kolaborasi dengan orang tua agar kegiatan deep learning juga bisa diterapkan di rumah, misalnya observasi tanaman atau langit malam.

Manfaat Jangka Panjang untuk Anak dan Guru

Implementasi perangkat ajar deep learning sejak kelas 1 membawa dampak jangka panjang yang signifikan:

  • Bagi Anak: Mereka tumbuh sebagai pembelajar aktif yang memahami hubungan antara ilmu dan kehidupan nyata. Mereka lebih percaya diri mengemukakan pendapat dan terbiasa berpikir kritis.
  • Bagi Guru: Pendekatan ini memberikan variasi pembelajaran yang segar, meningkatkan keterampilan digital guru, dan memperkaya pengalaman mengajar.
  • Bagi Sekolah: Terbentuk ekosistem pembelajaran adaptif yang selaras dengan arah pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 bukan sekadar alat pembelajaran, tetapi jembatan menuju masa depan pendidikan yang cerdas dan menyenangkan.

Dengan menggabungkan teknologi AI, eksperimen sederhana, dan pendekatan berpikir mendalam, guru dapat menumbuhkan karakter ilmiah dan rasa ingin tahu anak sejak dini.

Jika Anda seorang pendidik yang ingin menghadirkan pengalaman belajar baru di kelas, kunjungi modulajarku.com untuk mengunduh contoh perangkat ajar, panduan penerapan, serta ide aktivitas deep learning yang sesuai dengan usia anak. Karena pembelajaran masa depan dimulai dari hari ini dari senyum anak-anak di kelas yang belajar dengan gembira.

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Modul Ajar Terkait
Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Deep Learning Semua Kelas Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Deep Learning Semua Kelas Kurikulum Merdeka