modulajarku.com – Di ruang kelas masa kini, pembelajaran Fisika tidak lagi hanya tentang rumus dan angka di papan tulis. Ada perubahan besar yang sedang terjadi: bagaimana cara guru mengajarkan sains agar lebih bermakna, dan bagaimana siswa belajar memahami konsep kompleks lewat pengalaman langsung.
Salah satu inovasi yang kini mulai diterapkan adalah Perangkat Ajar Deep Learning Fisika yang disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka dan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026.
Bayangkan seorang guru menjelaskan konsep gaya gravitasi bukan hanya dengan rumus Newton, tapi juga dengan simulasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan siswa melihat bagaimana planet saling menarik secara real time.
Atau ketika siswa SMP belajar hukum Archimedes dengan menganalisis data dari sensor tekanan air digital yang terhubung ke aplikasi pembelajaran. Inilah wajah baru Fisika di era teknologi pendidikan.
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar mata pelajaran Fisika Semua Kelas Kurikulum Merdeka silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Fisika Semua Kelas Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka menuntut pembelajaran yang adaptif, berbasis pengalaman, dan berpusat pada peserta didik. Sementara Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026 memperkuat pentingnya kompetensi berpikir ilmiah dan literasi teknologi.
Dalam konteks ini, perangkat ajar berbasis deep learning bukan hanya alat bantu, tetapi pendekatan pedagogis baru.
Ada tiga alasan utama mengapa deep learning relevan untuk Fisika:
Penelitian oleh OECD (2024) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran berbasis eksplorasi data memiliki tingkat retensi konsep 35% lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Ini memperkuat urgensi transformasi perangkat ajar ke arah deep learning.
Perangkat ajar deep learning tidak hanya berupa RPP digital, tetapi sistem pembelajaran menyeluruh yang mencakup alat, metode, dan pengalaman belajar berbasis kecerdasan buatan. Di dalamnya terdapat elemen-elemen seperti:
Di salah satu SMP di Bandung, guru bernama Pak Reza mulai menggunakan perangkat ajar deep learning Fisika dalam topik “Gerak dan Gaya”. Ia mengajak siswa melakukan percobaan sederhana menggunakan aplikasi sensor percepatan dari ponsel.
Data yang dikumpulkan kemudian dimasukkan ke platform AI untuk menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan percepatan.
Salah satu siswanya, Lala, yang biasanya kurang tertarik dengan hitungan, tiba-tiba bersemangat. Ia melihat visualisasi grafik gerak benda yang ia buat sendiri. “Ternyata gaya itu kelihatan dari data, bukan cuma rumus,” katanya sambil tersenyum.
Cerita seperti ini menggambarkan perubahan mendasar dalam pembelajaran Fisika. Dengan bantuan deep learning, siswa bukan hanya memahami konsep, tapi juga merasakan sains dalam bentuk data dan pengalaman nyata.
Agar sesuai dengan CP 2025/2026, perangkat ajar deep learning Fisika mencakup beberapa komponen utama berikut:
Fisika Kelas 7–8:
Topik: Gaya dan Gerak
Kegiatan: Siswa mengamati gerak bola menggunakan kamera ponsel, menghitung percepatan, lalu AI membantu membuat grafik kecepatan terhadap waktu.
Fisika Kelas 9:
Topik: Hukum Newton dan Energi
Kegiatan: Simulasi gaya gesek di permukaan berbeda, analisis data menggunakan spreadsheet AI, diskusi konsep efisiensi energi.
Fisika SMA Kelas 10–12:
Topik: Listrik Dinamis dan Gelombang
Kegiatan: Siswa mengolah data sensor arus listrik, membuat prediksi hubungan antara tegangan dan hambatan menggunakan model regresi sederhana berbasis deep learning.
Semua kegiatan di atas tidak memerlukan perangkat super canggih. Banyak aplikasi pembelajaran AI berbasis web yang dapat diakses gratis.
Salah satu kekhawatiran terbesar guru saat menggunakan teknologi adalah hilangnya sentuhan manusiawi.
Namun, perangkat ajar deep learning Fisika justru memperkuat nilai humanistik dalam pembelajaran. Guru tetap menjadi fasilitator yang membimbing siswa memahami data, berpikir reflektif, dan bertanggung jawab terhadap hasil eksperimen.
Selain itu, pendekatan ini juga mengajarkan etika dalam penggunaan teknologi: bagaimana menggunakan data secara bijak, menghormati privasi, dan menjaga integritas ilmiah.
Bagi guru, perangkat ajar deep learning mempermudah perencanaan, asesmen, dan refleksi pembelajaran. Guru bisa menggunakan dashboard digital untuk melihat progres siswa secara real time. Sementara bagi siswa, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan relevan dengan dunia modern.
Beberapa manfaat utama antara lain:
Tidak semua sekolah memiliki fasilitas laboratorium digital atau koneksi internet stabil. Namun, pendekatan deep learning tetap bisa diadaptasi secara sederhana. Guru bisa memulai dari hal kecil, seperti:
Selain itu, dukungan pemerintah melalui pelatihan guru dan platform seperti modulajarku.com sangat membantu dalam penyediaan perangkat ajar siap pakai yang sesuai dengan CP 2025/2026.
Perangkat Ajar Deep Learning Fisika untuk semua kelas Kurikulum Merdeka bukan sekadar alat bantu belajar, melainkan jembatan menuju pembelajaran sains yang lebih bermakna dan futuristik.
Melalui integrasi kecerdasan buatan, analisis data, dan pendekatan ilmiah, guru dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap alam semesta sekaligus membekali mereka dengan kompetensi abad 21.
Fisika bukan lagi pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan deep learning, setiap konsep menjadi petualangan ilmiah yang seru dan penuh makna.
Untuk guru yang ingin mulai menerapkannya, kunjungi modulajarku.com untuk mendapatkan contoh perangkat ajar, modul interaktif, dan panduan CP 2025/2026 yang lengkap. Karena masa depan sains Indonesia dimulai dari kelas hari ini dari setiap percobaan kecil yang menginspirasi rasa ingin tahu besar.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.