modulajarku.com – Ketika berbicara tentang pelajaran Bahasa Indonesia di era Kurikulum Merdeka, banyak guru dan siswa menghadapi tantangan baru: bagaimana membuat pembelajaran bahasa tetap relevan di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang begitu cepat?
Di sinilah muncul konsep Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia untuk Kelas 10 SMA/MA pendekatan yang menggabungkan literasi, teknologi, dan kecerdasan buatan (AI) dalam satu kerangka pembelajaran yang mendalam.
Bayangkan seorang guru Bahasa Indonesia mengajak siswanya bukan hanya membaca cerpen, tapi juga menganalisis emosi tokoh menggunakan algoritma AI, atau membandingkan gaya bahasa penulis dari dataset sastra digital. Ini bukan fiksi melainkan arah nyata pembelajaran bahasa di masa depan sesuai Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026.
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar Bahasa Indonesia untuk Kelas 10 SMA/MA silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Deep Learning
Deep learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar tentang teknologi komputer, melainkan tentang cara berpikir mendalam dan reflektif. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pendekatan ini membantu siswa memahami teks secara kritis, menafsirkan makna tersembunyi, dan mengaitkan isi bacaan dengan kehidupan nyata.
Menurut data PISA 2022, kemampuan membaca kritis siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara OECD. Hanya sekitar 30% siswa yang mampu menafsirkan teks kompleks secara mendalam.
Dengan perangkat ajar berbasis deep learning, guru dapat mendorong peningkatan literasi ini melalui strategi analisis berbasis data, kontekstualisasi teks, dan eksplorasi makna yang lebih luas.
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Artinya, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing proses berpikir, bukan sekadar menyampaikan teori.
Pendekatan deep learning menjadi jembatan yang tepat untuk menghubungkan teori bahasa dengan pemahaman kontekstual yang lebih manusiawi dan ilmiah.
Perangkat ajar ini dikembangkan untuk mendukung Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia kelas 10 yang menekankan literasi, kreativitas, dan kolaborasi. Secara umum, perangkat ajar ini memiliki empat komponen inti:
Suatu pagi di SMA Negeri 2 Bandung, Bu Rini memulai kelasnya dengan menampilkan dua puisi di layar proyektor. Kedua puisi itu memiliki tema yang sama: tentang waktu. Namun, gaya bahasanya berbeda.
Ia meminta siswa untuk menganalisis perbedaan diksi, rima, dan citraan. Setelah diskusi, Bu Rini membuka sebuah aplikasi analisis teks berbasis deep learning yang mampu mendeteksi emosi dan pola semantik dalam puisi. Hasilnya?
Siswa terkejut melihat bahwa puisi pertama lebih dominan mengandung emosi “melankolis”, sementara yang kedua “optimis”.
Dari situ, diskusi berkembang ke arah yang lebih reflektif. Siswa menyadari bahwa bahasa bukan hanya kata-kata, melainkan ekspresi jiwa yang bisa dianalisis secara ilmiah. Mereka mulai memahami bahwa teknologi bukan pengganti kreativitas manusia, melainkan alat untuk memperdalam makna.
Pendekatan semacam ini membuat pelajaran Bahasa Indonesia terasa hidup dan relevan. Deep learning membantu siswa “melihat di balik teks” membaca tidak hanya apa yang tertulis, tetapi juga apa yang tersirat.
Agar lebih mudah diterapkan, berikut struktur umum perangkat ajar yang dapat digunakan guru SMA/MA:
Tidak semua sekolah memiliki fasilitas AI atau jaringan internet stabil. Namun, deep learning tidak selalu memerlukan teknologi tinggi.
Guru dapat menerapkan prinsip berpikir mendalam dengan cara sederhana, seperti membandingkan teks, mencari pola bahasa, atau menganalisis konteks sosial dari karya sastra.
Jika tersedia fasilitas digital, guru bisa mengintegrasikan pembelajaran dengan platform seperti modulajarku.com yang menyediakan perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka dan CP terbaru. Platform ini juga memiliki fitur interaktif untuk membantu guru menyusun modul ajar sesuai karakteristik peserta didik.
Dalam bidang linguistik komputasional, deep learning digunakan untuk memahami pola bahasa alami (Natural Language Processing/NLP). Model seperti Transformer dan BERT memungkinkan sistem mengenali makna kalimat, konteks, bahkan gaya bahasa penulis.
Konsep ini bisa diterapkan di sekolah secara sederhana. Misalnya, siswa diminta menganalisis “kemiripan semantik” antara dua teks berita. Aktivitas semacam ini bukan hanya melatih logika bahasa, tetapi juga memperkenalkan konsep linguistik modern yang relevan dengan era digital.
Menurut laporan UNESCO (2024), integrasi AI dalam pembelajaran bahasa meningkatkan retensi konsep hingga 45% dibanding metode konvensional. Hal ini terjadi karena siswa terlibat aktif dalam eksplorasi dan penemuan makna, bukan sekadar menerima informasi.
Perangkat Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA sesuai CP 2025/2026 adalah inovasi pendidikan yang memadukan literasi, teknologi, dan refleksi mendalam.
Dengan pendekatan ini, pembelajaran bahasa tidak lagi sekadar menghafal struktur teks, tetapi memahami makna di balik bahasa dengan bantuan kecerdasan buatan.
Guru dapat memanfaatkan sumber dari modulajarku.com untuk mengunduh contoh perangkat ajar, modul, dan panduan penerapan Kurikulum Merdeka berbasis AI.
Masa depan pembelajaran Bahasa Indonesia bukan tentang menggantikan peran manusia dengan mesin, tetapi tentang kolaborasi antara pikiran manusia yang kreatif dan teknologi yang cerdas.
Dengan perangkat ajar deep learning, kita sedang menulis bab baru dalam pendidikan literasi Indonesia lebih dalam, lebih manusiawi, dan lebih relevan dengan zaman.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.