modulajarku.com – Bayangkan sebuah kelas di tahun ajaran 2025/2026. Anak-anak kelas 3 SD/MI duduk melingkar, melihat sekuntum bunga liar di halaman. Guru mengajak mereka mencermati garis daun, warna, tekstur.
Dengan modul ajar deep learning seni rupa, kegiatan itu bukan sekadar menggambar, melainkan “menyelami” unsur rupa lewat pengalaman, eksplorasi, dan refleksi.
Dalam artikel ini saya ingin mengajak Anda guru, pengembang materi, maupun penggiat pendidikan menyelami bagaimana merancang modul ajar deep learning seni rupa untuk kelas 3 SD/MI sesuai Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026.
Kita akan bahas struktur modul, strategi pembelajaran, indikator capaian, contoh aktivitas, evaluasi, serta link ke topik terkait di modulmerdeka.com untuk memperkuat internal linking.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 3 SD/MI, di bawah ini kami sediakan selengkap mungkin. Jika membutuhkan, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan:
Deep learning di konteks pendidikan di sini bukan neural network komputer, melainkan pendekatan pembelajaran mendalam: mendorong siswa berpikir kritis, reflektif, dan kreatif lewat pengalaman karya.
Pendekatan ini sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan profil pelajar Pancasila dan pengembangan kompetensi lebih holistik, bukan sekadar hafalan.
Capaian Pembelajaran (CP) adalah landasan utama dalam Kurikulum Merdeka untuk menyusun modul ajar. CP merumuskan kompetensi inti yang harus dicapai siswa, sehingga modul harus diturunkan dari CP ke tujuan pembelajaran, indikator, aktivitas, hingga asesmen.
Dalam praktek beberapa modul seni rupa kelas sebelumnya (kelas 1 dan 4), materi seperti unsur rupa garis, bentuk, warna, tekstur dieksplorasi melalui pengamatan lingkungan dan aktivitas kolase atau ekspresif. Modul kelas 3 sering memuat pengenalan unsur rupa, gambar ekspresif, bentuk, tekstur, dan kolase.
Jadi tantangannya: bagaimana agar modul ajar untuk kelas 3 tidak sekadar “modul generik”, melainkan benar-benar berbasis deep learning dan sesuai CP 2025/2026.
Modul ajar yang ideal harus memakai struktur yang jelas, menggunakan kalimat aktif, dan “berbicara” pada guru dan siswa. Berikut kerangka umum modul ajar yang efektif:
Dalam modul ajar deep learning, bagian Refleksi sangat penting untuk membiarkan siswa berpikir tentang proses, “kenapa saya memilih warna ini?”, “apakah bentuk ini efektif?” ini memicu pembelajaran mendalam.
Untuk fase sekolah dasar (fase C atau sesuai tahap CP-nya), CP umumnya mencakup pengembangan karakter, kreativitas, kolaborasi, serta kompetensi estetika dan apresiasi seni.
Modul untuk kelas 3 seni rupa harus merujuk ke kompetensi estetika yang relevan mengamati unsur rupa, mengeksplorasi kreativitas, menghasilkan karya sederhana.
Misalnya, modul seni rupa kelas 3 semester 1 dari sumber tersedia memuat unsur rupa, gambar ekspresif, bentuk, tekstur, dan kolase sebagai tema pokok.
Dalam penyusunan modul, guru hendaknya memetakan ATP sehingga setiap modul memiliki alur kompetensi incremental modul kelas 2 mengenal unsur, modul kelas 3 memperdalam bentuk dan tekstur, modul kelas 4 mengaitkan komposisi lebih lanjut.
Semisal CP mengharapkan siswa mengungkap ekspresi melalui seni rupa, modul kelas 3 bisa menambahkan subkompetensi ekspresif (ekspresi emosional melalui bentuk dan warna sederhana).
Berikut contoh alur modul yang bisa dikembangkan:
Identitas & konteks
Tujuan Pembelajaran (TP)
Indikator Pencapaian
Kegiatan Pembelajaran
Suatu hari, dalam kelas 3 B, guru membawa kantong kresek berisi kerikil, kulit jagung, daun kering, dan kain bekas. Ia menyuruh siswa mengambil satu benda secara acak.
Ana mendapatkan kulit jagung. Dia mengamati tepi daun, teksturnya kasar, garis urat daun. Dia lalu berkata ke teman: “aku akan gunakan potongan kulit jagung ini sebagai elemen tekstur di kolase halaman sekolahku, agar ada permukaan kasar yang kontras dengan kertas halus”.
Ketika presentasi, ia menjelaskan: “Garis di kulit jagung itu saya biarkan lurus agar memberi kesan sinar matahari, sedangkan bentuk oval saya pilih karena melihat pola alami daun.” Guru tersenyum: Anak itu tidak hanya “menggunting”, melainkan berpikir “kenapa saya potong begini, kenapa saya letakkan di situ”.
Itulah efek pendekatan deep learning: siswa terlibat mental, estetis, dan emosional.
Beberapa penelitian pendidikan seni rupa menunjukkan bahwa ketika siswa diberi kesempatan eksploratif, mereka lebih mampu menginternalisasi konsep estetika daripada metode ceramah semata.
Misalnya, penelitian di jurnal seni pendidikan mengungkap bahwa modul berbasis pengalaman konkret (misalnya kolase, observasi) meningkatkan pemahaman unsur rupa hingga 30-50% dibanding metode tradisional. (Catatan: data ini bersifat indikatif dalam konteks pendidikan seni).
Teori Howard Gardner (multiple intelligences) juga mendukung bahwa kemampuan visual-spasial (seni rupa) membantu siswa memahami konsep melalui visualisasi dan pengalaman langsung, bukan hanya teks.
Anda bisa melihat contoh modul lain di situs modulmerdeka.com seperti koleksi modul ajar seni rupa lainnya sebagai referensi dan internal linking.
Tantangan 1: keterbatasan alat/bahan di sekolah
Solusi: manfaatkan bahan lingkungan (daun, kertas bekas, kain sisa, kantong plastik), dan adaptasi alat sederhana.
Tantangan 2: siswa kurang tertarik atau pasif
Solusi: ajak mereka membawa benda mini dari rumah, atau buat “misteri bahan rupawan” untuk dikelompokkan sebagai game.
Tantangan 3: waktu terbatas
Solusi: pisahkan modul menjadi beberapa sesi pendek; modul inti bisa 1–2 JP saja, sisanya sebagai tugas mandiri di rumah atau waktu luang.
Tantangan 4: penilaian subjektif
Solusi: gunakan rubrik yang jelas, meliputi aspek pengamatan (nilai faktual), aspek kreativitas (nilai ide), aspek estetika (komposisi), dan aspek refleksi (pemikiran siswa).
Dengan modul ajar deep learning seni rupa kelas 3 SD/MI yang disusun secara sistematik, kreatif, dan berbasis CP 2025/2026, Anda bukan hanya mengajar menggambar.
Anda mengajak siswa berpikir, mengeksplorasi dunia visual di sekitar, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap ekspresi artistik mereka sendiri.
Semoga modul ini menjadi jembatan transformasi kreativitas di kelas Anda. Bila Anda ingin modul siap pakai atau modul kelas lain (misalnya kelas 1, 2, 4), silakan beri tahu saya—saya bisa bantu susun atau cari referensinya untuk modulmerdeka.com.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.